Selasa, 19 Juni 2012

PROSEDURE MEMANDIKAN PASIEN


PROSEDURE MEMANDIKAN PASIEN

PENGERTIAN
Adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun, dan atau larutan antiseptik.
TUJUAN
1. Membersihkan tubuh dari kotoran dan menghilangkan bau badan.
2. Memberikan kesegaran fisik dan psikis serta rasa nyaman.
3. Merangsang peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot.
4. Memelihara integritas kulit dan mencegah infeksi kulit.
5. Memotivasi pasien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dan kebersihan dirinya.
CATATAN
1. Jika kondisi memungkinkan, libatkan pasien untuk melakukan tindakan
2. Dalam melakukan tindakan perawat harus memperhatikan keamanan     dirinya sendiri dengan memakai schort, handschoen ataupun masker.
PROSEDUR
I. Persiapan:
1.      Persiapan pasien dan keluarga
Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
Menjelaskan  prosedur tindakan
Sebelum melakukan tindakan memandikan tawarkan pasien untuk BAB atau BAK terlebih dahulu
Ember tertutup / tempat pakaian kotor
Handschoen disposible
Menjaga privasi pasien
Bantal dan guling yang tidak dibutuhkan letakan  dikursi.
Mencuci tangan.
Berdiri di sebelah kanan pasien atau  sesuai kebuthan.
Melakukan pengkajian:
2.      Alat-alat:
a.       Satu waskom mandi berisi air hangat 2/3 bagian dengan suhu kurang lebih 42 – 43 derajat celcius.
b.      Handuk mandi bersih satu / dua buah.
c.       Waslap bersih dua buah.
d.      Sabun mandi dalam tempatnya.
e.       Pakaian bersih satu stel.
f.       Talk dan / kamper spiritus.
3.      Lingkungan
Tenaga keperawatan.
1)      Identitas pasien
2)      Tanda tanda vital  dan keadaan umum pasien
3)      Pengetahuan pasien.
4)      Kemampuan mobilisasi
II. Pelaksanaan:
Pakaian bagian atas dibuka dan bagian tubuh yang terbuka ditutup dengan selimut atau kain penutup.
Pakaian yang kotor dimasukkan ke dalam ember yang bertutup/tempat pakaian kotor.
Membersihkan wajah :
Handuk dibentangkan di atas bantal di bawah kepala pasien.
Dengan waslap lembab membersihkan mata mulai dari sudut mata dekat hidung ke arah keluar sampai bersih.
Dengan waslap lembab tanpa sabun membersihkan wajah pasien.
Menawarkan penggunaan sabun untuk daerah wajah.
Membersihkan wajah, telinga, leher dengan menggunakan waslap lembab yang diberi sabun dan dibilas sampai bersih.
Mengeringkan dengan handuk.
Mengangkat handuk pindahkan ke bawah lengan
Membersihkan daerah ekstremitas lengan
Lengan sebelah kiri diangkat, kemudian bentangkan handuk secara memanjang sehingga seluruh lengan dapat diletakkan di atas handuk.
Membasahi lengan pasien  dengan was lap sabun dari arah proximal ke distal dengan satu arah, kemudian dibilas dengan waslap basah sampai bersih. Mulai dari lengan yang lebih jauh dari perawat.
Mengeringkan lengan dengan handuk sampai kering.
Membersihkan lengan yang lebih dekat dengan perawat  sama dengan membersihkan lengan sebelumnya.
Membersihkan daerah dada, ketiak dan perut
Kedua lengan diangkat ke atas dan diletakkan di samping kepala pasien.
Selimut mandi atau kain penutup diturunkan dan dilipat sampai daerah os. pubis.
Handuk dibentangkan pada bagian sisi  pasien.
Membersihkan daerah dada, ketiak dan perut dengan waslap bersabun dengan cara memutar.
Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
Memberi bedak / talk tipis pada daerah dada, ketiak dan perut
Menutup tubuh pasien bagian depan dengan selimut atau kain penutup yang bersih.
Membersihkan daerah punggung
Pasien dimiringkan ke kiri atau kanan sesuai kebutuhan pasien.
Membentangkan handuk di sisi bawah pasien sampai ke bokong.
Membersihkan dengan waslap bersabun mulai dari tengkuk, bahu, punggung sampai bokong dengan cara memutar.
Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
Menggosok sambil message dengan zalf / kamper spiritus sampai kering kemudian diberi bedak tipis. Pasien dimiringkan ke kanan, handuk dibentangkan di bawah punggung kemudian punggung kiri dibersihkan seperti punggung kanan.
Posisi pasien kembali ditelentangkan.
Mengenakan pakaian bagian atas.
Mengganti air dengan air bersih dan hangat.
Washlap dicuci bersih.
10.  Membersihkan daerah extremitas bawah:
Menanggalkan pakaian bagian bawah kemudian memasukkan ke dalam ember bertutup / tempat pakaian kotor.
Membentangkan handuk sepanjang extremitas bawah sebelah kiri, extremitas kanan ditutup dengan selimut atau kain penutup.
Lutut ditekuk kemudian membersihkan dengan waslap bersabun mulai dari arah proximal ke distal satu arah.
Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
f. Membersihkan extremitas bawah sebelah kanan sama  dengan membersihkan extremitas sebelah kiri pasien.
11.  Membersihkan daerah lipatan paha dan genitalia:
Menutup daerah genitalia dengan kain penutup atau selimut.
Selimut atau kain penutup diangkat dan dilipat kemudian diletakkan pada kursi.
Melepaskan pakaian bagian bawah.
Mengangkat bokong.
Membentangkan handuk di bawah bokong pasien
dengan arah memanjang.
Membersihkan daerah lipatan paha dengan waslap bersabun, lalu membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
Membersihkan daerah genitalia dengan waslap bersabun.
1)      Pada wanita mulai dari depan ke dalam. Membuka bibir kemaluannya dengan hati-hati dan dibersihkan.
2)      Pada pria yang tidak disunat, tariklah kulit kepala zakarnya ke belakang, lalu kepala kemaluannya dan kulit penutup kepala kemaluannya dibersihkan dengan hati-hati.
Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
Mengeringkan dengan handuk sampai kering
Daerah lipatan paha diberi bedak / talk tipis.
Membersihkan daerah anus:
Memiringkan pasien ke sisi sebelah kiri.
Membuka lipatan bokong dan membersihkan anus dengan waslap bersabun.
Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
Posisi pasien kembali terlentang.
12.  Mengenakan pakaian bagian bawah.
13.  Merapikan pasien dan kalau perlu memasang selimut kembali.
14.  Merapikan tempat tidur dan mengganti sarung bantal pasien bila diperlukan.
15.  Membuka pintu dan jendela serta gordyn dan atau sampiran.
16.  Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan mandi yang dipakai dibereskan.
17.  Perawat mencuci tangan.
18.  Membuat catatan keperawatan yang mencakup:
Tindakan dan hasil respon  pasien.
Kondisi  kesehatan pasien
Tanda-tanda vital sebelum dan sesudah memandikan.
Tingkat mobilisasi


NAMA : DITA PRADINA
KELAS : X KEPERAWATAN 2
NO : 08

Memberi Makan Melalui Selang NGT


 Memberi Makan Melalui Selang NGT


a.       Definisi
Member makan pada klien sesuai diit melalui selang NGT
b.      Tujuan
1)      Untuk memperbaiki dan mempertahankan status nutrisi klien
2)      Untuk memberi obat
c.       Prinsip
1)      Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender halus, dan formula khusus makanan enteral
2)      Residu lambung harus dicek sebelum memberika makanan. Residu >50 cc, tunda pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu tetap, kolaborasi dengan dokter untuk program selanjutnya
3)      Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi lambung. Kecepatan yang direkomendasikan adalah pemberian denga ketinggian sekitar 45 cm dari abdomen
4)      Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama dengan susu jika ada pemberian obat per oral
d.      Persiapan
1)      Cairan makanan
2)      Syringe 20-50 cc
3)      Gelas ukur 60 ml
4)      Pompa makanan (jika ada)
5)      Tissue
6)      Bengkok
e.       Prosedur
1)      Mengecek program terapi medis
2)      Menjelakan tindakan yang akan dilakukan
3)      Mencuci tangan
4)      Menyiapkan alat disamping tempat tidur
5)      Menkaji adanya alergi makanan, bising usus, masalah-masalah yang berkaitan dengan pemberian makaan melalui NGT (muntah, diare, konstipasi, distensi abdomen )
6)      Menyiapkan makanan dan obat (jika ada) yang akan diberikan. Sessuai dengan tempat medis
7)      Mejaga privacy klien
8)      Membantu klien dalam posisi fowler di tempat tidur atau duduk di kursi. Ika posisi duduk merupakan kontra indikasi bagi klien, posisi miring kanan dengan kepala agak tinggi boleh dilakukan
9)      Mengecek penempatan/ketepatan NGT: menempatkan kateter tip dalam keadan tertutup pendorongnya di ujung selang NGT. Aspirasi isi lambung, kemudian cek pH
10)  Mengkaji residu lambung
11)  Member makanan via NGT:
a)      Bolus instramen feeding
(1)   Klem selang dengan cara menekuk ujung selangdengan menggunakan tangan yag tidak dominan, melepaskan kateter tip selang dengan tanjgan non dominan, kemudian lepaskan oendorongnya dari kateter tip
(2)   Memasukan kembali suntikan tanpa pendorongnya di ujung selang. Tangan yang tidak dominan tetap mengklem selang, meninggikan ujung selang sekitar 118 inci atau 45 cm dari abdomen klien
(3)   Masukan makanan/formula ke dalam suntikan sampai penuh, kemudian buka klem selang sehingga makanan masuk melalui selang secara perlahahn-lahan
(4)   Mengisi kembali kateter tip ketika makanan /formula dalam suntikan sebelumnya masih sedikit (jangan sampai kosong benar)
b)      Contineus drip method
(1)   Menghubungkan selang dengan pengatur kecepatan aliran (seperti selang infus) dengan botol makanan. Mengalirkan makanan/formula sampai ke ujung selang atau keluar sedikit. Atur klem , gantung botol makanan sekitar 12 inci atau 30 cm dari hidung
(2)   Menghubungkan selang dari botol NGT, kemudian membuka klem dan mengatur alirab
12)  Setelah makana/formula habis, bilas denga air putih 60 ml, sisakan air tetap berada di selang NGT. Lepaskan tip dari selang NGT, lalu mengklem/ menutup selag NGT
13)  Membantu klien mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan klien, setelah 30 menit pemberian makanan
14)  Merapikan dan membereskan alat
15)  Mencuci tangan
16)  Mengevaluasi respon klien
17)  Merencanakan tindakan lanjut
18)  Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil
Nama : Naily Zulfatil J
Kelas : X keperawatan 2

Perkembangan bayi usia 0 – 12 bulan


Perkembangan bayi usia 0 – 12 bulan

Setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri. Namun, bukan berarti tidak ada pola perkembangan yang berlaku umum. Perbedaan sedikit dalam kecepatan perkembangan adalah hal biasa. Bila perbedaannya cukup besar, mungkin ada yang salah dengan bayi Anda. Berikut adalah pola umum perkembangan bayi dalam 12 bulan pertama yang dapat menjadi tolok ukur bagi bayi Anda:
 
Usia 0-1 bulan

A very happy toddlerphoto © 2008 Jessica Merz | more info (via: Wylio)Semua aktivitas bayi masih berjalan secara naluriah atau refleks. Meskipun bayi dapat melihat, mendengar, membau, meraba, dan merasa, dia belum mengerti maknanya. Keterampilan komunikasi pertama yang dipelajarinya adalah menangis. Itulah satu-satunya bentuk komunikasinya dengan dunia luar.
Usia 2 bulan

Walaupun bayi masih beraktivitas secara refleks, kesadaran dirinya mulai terbentuk. Bayi kini mulai melakukan beberapa tindakan sukarela. Pada usia ini, bayi secara otomatis mengepalkan jari-jari tangannya dan terkejut oleh suara keras tiba-tiba. Dia bisa memiringkan kepala dalam beberapa detik dan mengucapkan suara “oooh” dan “aaah”. Dia dapat tersenyum dan mengikuti wajah pengasuhnya dengan matanya sampai sudut maksimum 90°. Meskipun sudah bisa menegakkan kepala, dia belum bisa menjaganya tetap stabil. Bila digendong, bayi Anda harus ditopang kepalanya.

Usia 3 bulan

Bayi Anda secara bertahap mengambil alih kendali atas tubuhnya dan hanya sesekali saja mengepalkan tinju. Sekarang dia dapat menggenggam benda secara aktif dengan tangannya. Dia dapat memiringkan kepala saat berbaring dan menahannya untuk sementara. Kepalanya telah dapat dia jaga dengan stabil dan matanya dapat mengikuti gerakan benda ke segala arah. Dia mengenal suara Anda, tersenyum dan merespon Anda dengan suara.

Usia 4 bulan

Bayi Anda dapat tersenyum dan tertawa spontan. Dia bisa berbalik sendiri dari posisi telentang ke tengkurap. Dia mulai bisa menahan beban di kaki sehingga sesekali dapat melakukan “push-up”. Dia bisa memindahkan objek dari satu tangan ke tangan yang lain dan mulai mengoceh.

Usia 5 bulan

Bayi Anda dapat mengenali warna-warna dan bermain dengan tangan dan kakinya. Dia mungkin sudah mengetahui namanya sehingga bereaksi bila dipanggil. Beberapa bayi sudah bisa duduk untuk beberapa saat.
Usia 6 bulan

Bayi Anda akan menengok ke arah suara dan mulai menirukan suara-suara. Kebanyakan bayi sudah dapat berguling ke dua sisi. Beberapa bayi sudah duduk stabil di usia ini.

Usia 7 bulan
Kebanyakan bayi sudah bisa duduk stabil. Sebagian bayi sudah dapat merangkak. Dia akan menjulurkan lengannya ke Anda jika ingin diangkat. Dia suka memasukkan segala sesuatu di mulutnya.


Usia 8 bulan
Bayi Anda berbicara lebih terstruktur, seperti “ba-ba” dan “da-da”, tapi belum ada maknanya. Beberapa bayi sudah dapat berdiri dengan berpegangan pada sesuatu.

Usia 9 bulan
Sebagian besar bayi sudah dapat bangkit sendiri dari posisi duduk untuk berdiri dengan berpegangan. Dia sudah bisa makan dengan tangannya dan meminum dari cangkir dengan bantuan Anda.

Usia 10 bulan

Bayi Anda dapat melambaikan tangan untuk “dadah” dan memungut benda dengan jepitan jari-jarinya. Keterampilan merangkaknya sudah sempurna (dengan perut tidak menyentuh lantai). Bayi Anda mungkin sudah memanggil ayah-bundanya, “mama” atau “papa” dengan benar.

Usia 11 bulan

Bayi Anda sudah bisa menyampaikan keinginan dengan isyarat. Dia juga memahami beberapa perintah sederhana seperti meminum dot atau menyerahkan sendok. Beberapa bayi sudah bisa berjalan dengan bimbingan dan mengucapkan beberapa kata yang bermakna.
Usia 12 bulan

Sebagian besar bayi sudah dapat berbicara sederhana atau berjalan. Jika dia mengembangkan keterampilan berbicara terlebih dahulu, maka kemampuan berjalannya tertinggal. Sebaliknya, bila dia bisa berjalan terlebih dahulu maka keterampilan berbicaranya tertinggal. Bayi perempuan biasanya lebih dulu mengembangkan keterampilan berbicara, namun tidak semuanya demikian.
NAMA : SHANTI APRILIANA
KELAS :Xp2
Nomer absen : (25)

PENGANTAR DASAR-DASAR PENYAKIT UNTUK SMK KESEHATAN


PENGANTAR DASAR-DASAR PENYAKIT UNTUK SMK KESEHATAN


Definisi sehat :
1.  Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
2.  Definisi sehat dalam keperawatan sehat : perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. (pender (1982))
3.  Sehat : fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care aktions) secara adekual.self care resoureces : mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.self care aktions : perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial dan spiritual. (paune (1983
> Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, Emosional, dan spiritual.
Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni tuhan yang maha kuasa (allah swt dalam agama islam). Misalnya Sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Definisi sakit :Penyakit adalah : suatu manifestasi dari timbulnya gangguan atau kelainan pada diri seseorang yang sehat. Penyakit(illness,disease) → Objektif. Sakit(sick) → Subjektif. seseorang sakit belum tentu ada penyakit, sebaliknya ada penyakit belum tentu sakit
Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Penyakit menular :
Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (tbc, infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (hepatitis, typhoid/types dll)
Penyakit tidak menular :
Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Adapun penyakit yang tidak menular adalah penyakit yang diderita pasien yang pada umumnya disebakan bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran,
> Agent (bibit penyakit)
Biotis (mikroorganisme, bakteri, virus). Biotis → penyakit infeksi
Abiotis : nutrisi (def.vit.A), kimiawi (toksin, asap rokok,alkohol, racun), fisik(radiasi, kebakaran, bising), mekanik (kecelakaan). Abiotis → penyakit bukan infeksi.
> Agen penyebab yang menimbulkan penyakit
Protozoa, parasit uniseluler hewan, mis Plasmodium, amoeba
Metazoa, parasit multiseluler hewan, mis cacing pita
Fungus, uniseluler tumbuhan,umumnya bermanfaat bagi manusia, berbahaya histoplasmosis
Bakteri,patogen,mis Streptococcus B hemolyticus
Rickettsiae,antara bakteri & virus, Rocky mountain spotted fever
Virus,agen biologi terkecil,mis virus (Influensa,virus hepatitis)
> Agen biotis ditentukan  faktor :
Patogenisiti : kemampuan menimbulkan penyakit (patogen/apatogen)
Virulensi     : menyebabkan penyakit berat (virulen/avirulen)
Antigenisiti : merangsag mekanismr pertahanan tubuh
Infektifiti    : invasi, menyesuaikan diri, menetap & berkembang biak dlm pejamu (
> Faktor yang menentukan dari host (pejamu) :
Umur (faktor paling penting) : Anak kecil poliomyelitis ringan tanpa gejala, Dewasa kebal penyakit ttt (mis meningitis jarang > 25 th krn sudah terpajan agen meningokokus sebelumnya
Jenis kelamin : tumor prostat pada laki-laki
Ras : hemofilia pada orang Barat
Status perkawinan : resiko meninggal kecelakaan lebih tingggi perjaka dibanding pria berkeluarga
Jenis pekerjaan : manager mental stres, pekerja pabrik timah hitam, merkuri, radio aktif
Kebiasaan hidup : merokok resiko keganasan paru lebih besar
Lingkungan
Fisik : musim,suhu, kelembaban udara, geografi, kota-desa, polusi udara/air
Biologi : jasad renik/mikroorganisme menimbulkan penyakit. Lingkungan mrpk faktor penting mempertahankan kelangsungan hidup agen,mis malaria tidak trjadi di Kathmandu,Nepal, nyamuk penyebar malaria tidak dapat terbang di dataran tinggi.
Sosial dan ekonomi : keadaan sos-ek belum memadai mudah terkena penyakit : infeksi (TBC),kelainan gizi,penduduk padat kekerasan

Penyakit Asma

Nama : Yulina Trinastiti

Penyakit Asma

 Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang mengandung arti “sulit bernapas”. Gejala awal dari timbulnya penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek) yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara menjadi terhambat.
Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.

Pencegahan dan Pengobatan Asma Pada Anak

Sebenarnya ada banyak cara untuk mencegah dan mengobati penyakit asma yang hinggap pada anak, cara pencegahan dan pengobatan itu sendiri dapat dimulai dari lingkungan rumah tempat tinggal dan membiasakan untuk hidup bersih dan sehat.
Berikut ini ada beberapa cara untuk mencegah dari serangan asma dan penyait komplikasi lainnya yang timbul karena asma khusunya pada anak, diantaranya :
1. Menghindari atau memimnimalisir dari faktor penyebab asma pada anak, seperti : kelelahan berman, berolahraga, asap rokok, debu, polusi udara di lingkungan sekitar tempat tinggal, konsumsi ice krim dan beberapa jenis makanan lainnya yang memicu alergi.
2. Berolahraga ringan yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuh itu sendiri, seperti berenang, joging dengan track yang mudah di pagi hari. Namun hal yang perlu diingat jangan terlalu berlebihan dalam melakukan jenis olaharaga apapun.
3. Bila anak memiliki berat badan yang berlebih. Disarankan untuk mengurangi berat badan agar timbunan lemak, kalori dan zat tubuh yang tak diperlukan dalam tubuh agar keluar dan tidak menyebabkan terjadinya sesak napas dan penyakit komplikasi kronis lainnya seperti diabetes mellitus, kolesterol, jantunug dsb.
4. Mencegah sebaik mungkin dari penyakit saluran pernapasan, seperti : flu, pilek, batuk.
5. Jika memelihara suatu jenis binatang peliharaan seperti kucing, anjing dsb. Untuk selalu diperhatikan akan kebersihan kandangnya, makanan dan tubuh dari binatang tersebut agar bulu-bulu halusnya tidak rontok dan bertebangan.
6. Menghindari atau mengurangi konsumsi makanan atau minuman tertentu yang bersifat terlalu manis, seperti ice cream, kue-kue dengan tingkat rasa yang terlalu manis.
7. Selalu menjaga lingkungan sekitar rumah terutama pada bagian dalam rumah. Jika rumah memiliki peralatan atau perabotan rumah tangga yang cukup banyak atau panjagan rumah lainnya, cobalah untuk ditata sedemikian rupa agar rumah terlihat lebih luas dan upayakan agar sirkulasi udara di dalam rumah tetap berjalan baik dari berbagai sudut rumah.
Pengobatan asma pada anak
Terkadang banyak orang dalam mengatasi asma sering mengkonsumsi obat-obatan asma yang banyak dijual warung dengan berbagai merk dagang. Namun hal yang paling kongkret guna meminimalisir terjadi serangan asma perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada dokter ahli spesialis agar dapat menentukan obat dan dosis yang cocok dengan pasien. Pengobatan yang dilakukan untuk mengobati atau mengatasi asma, biasanya diberikan pada saat serangan asma tiba-tiba muncul atau yang sedang berlangsung. Biasanya pemberian dosis atau takaran minum diberikan tergantung dari berat badan sang anak. Akan tetapi selama tidak terjadi serangan asma, perilaku anak akan terlihat seperti biasa anak normal lainnya. Jadi usahakan sebaik mungkin untuk menghindari serangan asma tersebut, sehingga membuat anak tetap merasa nyaman untuk melakukan aktivitas lainnya.
Selain menggunakan obat-obatan medis dalam menanggani dan mengatasi asma, adapula cara lainnya dengan cara tradisional dalam meringankan asma yang diperoleh dari bahan-bahan rempah dan herbal lainnya yang dapat ditemukan dengan mudah disekitar kita. Ramuan herbal sendiri memang sudah terbukti akan khasiat dan keampuhannya dalam mengatasi atau mengobati segudang jenis penyakit tanpa efek samping negatif yang dapat menganggu fungsi kerja organ tubuh maupun kesehatan tubuh lainnya dengan catatan mengetahui bagaimana cara penggunaan dan meramu obat herbal dengan baik. Adapun bahan herbal yang dapat membantu meringankan dan mengatasi asma dan serangan asma lainnya, diantaranya :
Resep 1
Beberapa buah lobak putih dicuci bersih lalu dipotong sedang dan dijus hingga mendapat 1 mangkuk, lalu di tim dan diminum.
Resep 2
Siapkan 15 gram bunga melati yang direbus dengan 400 cc sampai mendidih hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
Resep 3
Ambil 30 gram akar tanaman putri malu/sikejut direbus dengan 400 cc rebus sampai mendidih hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
Resep 4
15 gram bunga kenop segar direbus dengan 400 cc hingga mendidih dan tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
Resep 5
15 gram bunga melati dan 15 gram rimpang jahe direbus dengan 600 cc hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat sebanyak ½ gelas untuk 1x minum.
Resep 6
Irisan jahe setebal 3 mm ditempelkan dengan menggunakan koyo hangat/koyo cabe pada titik dazhui.
Resep 7
60 gram rumput jukut pendul direbus dengan 400 cc hingga mendidih dan tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
Resep 8
10 lembar daun kecubung diiris-iris dan dijemur sampai kering. Gunakan untuk meroko dengan menggunakan bungkus dari kelobot jagung atau kulit jagung yang sudah tua. Tidak perlu dilakukan setiap hari cukup minimal 2x seminggu
Resep 9
3 siung bawang putih ditumbuk halus, lalu dicampur dengan 1 sendok makan madu, dan gula batu secukupnya. Rebus seluruh bahan tersebut hingga mendidih sambil diaduk rata dan sampai tercium aroma dari herbal tersebut, kemudian diperas dan disaring. Diminum setiap hari, setiap pagi hari hingga sembuh.
Untuk resep dari ramuan diatas dianjurkan untuk diminum dan diulangi penggunaannya cukup konsumsi 2x sehari.

Gastritis


 Nama : Indriyani
 No     : 12

Gastritis
 

Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi mukosa (jaringan lunak) lambung.
Keadaan ini sering ditandai dengan gejala klinis yang sangat bervariasi yang sering kali tidak korelasi dengan beratnya inflamasi pada mukosa lambung tsb.

Gejala dapat berupa rasa kembung ,mual sampai rasa nyeri pada daerah lamung dengan derajat yang sangat variatif sampai pada yang terberat misalnya perdarahan lambung.

Gastritis yang akut biasanya jelas sebabnya ,misalnya ybs habis meminum obat yang sangat iritatif terhadap lambung semisal obat-obat penghilang rasa sakit  dengan berbagai merek dagang atau dapat pula sehabis minum alkohol pada seorang peminum yang kuat.

Gastritis yang kronik sebabnya kurang begitu jelas sering bersifat multifaktor dan pada akhir-akhir ini keadaan ini sering dikaitkan dengan kuman  H.Pylori sebagai penyebab dari gastritis yang kronik.

Faktor penyebab al :
Asam lambung yang sangat berlebihan.
Pepsin yang tinggi.
Obat analgetik dan inflamasi.
Asam Empedu yang berlebihan.
Infesi virus.
Infeksi bakteri H.Pylori
Bahan korosif asam dan basa kuat.

Pengobatan :
Terutama ditujukan untuk melindungi lambung dari kerusakan yang berlebihan dan berlanjut dengan cara menghilangkan penyebabnya ,merubah gaya hidup yang lebih bersahabat dengan lambung dan obat-obatan diperlukan untuk mengatur asam lambung.
Antasida diperlukan juga untuk membuat lapisan pelindung pada lambung.

Diagnosis :
Dari gambaran klinis.
Pemeriksaan Endoskopi dan gambaran radiologis bila memang dibutuhkan.
 
Ciutkan pos ini

Pemeriksaan Tanda Tanda Vital


Pemeriksaan Tanda Tanda Vital


PENGERTIAN :
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan tanda-tanda vital adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit

JENIS PEMERIKSAAN TTV :
Pemeriksaan Suhu Tubuh
Pemeriksaan nadi
Pemeriksaan Tekanan darah
Pemeriksaan pernapasan
Pemeriksaan bio metrika dasar
Pemeriksaan neorologi

I. PEMERIKSAAN SUHU TUBUH :
LANDASAN TEORI
Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan suhu harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh hipotalamus.

PENGERTIAN
Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan.

Produksi panas yang dihasilkan tubuh antara lain berasal dari :
Metabolisme dari makanan ( Basal Metabolic Rate )
Olahraga
Shivering atau kontraksi otot skelet
Peningkatan produksi hormon tiroksin ( meningkatkan metabolisme seluler )
Proses penyakit infeksi
Termogenesis kimiawi ( rangsangan langsung dari norepinefrin dan efinefrin atau dari rangsangan langsung simpatetik )

Proses hilangnya panas tubuh :
1. Radiasi
adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa melalui kontak langsung.
Ex : orang berdiri didepan lemari es yang terbuka
2. Konduksi
adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya melalui kontak langsung,
ex : kontak langsung dengan es
3. Konveksi
adalah pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan udara.
Ex :udara yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
4. Evaporisasi
adalah pemindahan panas yang terjadi melalui proses penguapan.
Ex : pernapasan dan perspiration dari kulit.
keringat meningkatkan pengeluaran panas tubuh

Factor yg mmpengaruhi suhu tubuh :
Umur
Aktifitas tubuh
Jenis Kelamin
Perubahan emosi
Perubahan Cuaca
Makanan, minuman
Rokok n obat2an

Lokasi pemeriksaan suhu tubuh :
Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dibeberapa tempat yaitu :
di mulut (oral),
anus (rectal),
ketiak (axilla)
telinga ( auricular )

Alat pengukur suhu tubuh :
Secara umum pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer kaca (glass thermometers) dan termometer digital, Skala yang sering digunakan adalah termometer skala Celcius ( Centigrade) yang mempunyai skala dengan titik beku air 0 derajat Celcius dan titik didih 100 derajat Celcius.

Prosaedur pemeriksaan :
Pengukuran suhu oral dianggap paling mudah dan aman, namun kurang akurat Penggunaan sering dilakukan pada :
Anak
Pasien dengan radang mulut
Pasien yang bernapas dengan mulut atau menggunakan alat bantu napas

II. PEMERIKSAAN NADI
LANDASAN TEORI :
Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri

PENGERTIAN :
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung.
Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung.

Factor yg mmpengaruhi prubahan nadi :
Cemas dan stres
Penyakit trutama penyakit cardio vascular
suhu
aktifitas dan olah raga
makanan dan minuman
umur dan jenis kelamin

Lokasi pemeriksaan nadi :
1. Arteri radialis
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin
2. Arteri Brankialis
Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku (fossa antekubital). Digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus cardiac arrest pada infant
3. Arteri Karotid
Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid berjalan diantara trakea dan otot sternokleidomastoideus. Sering digunakan untuk bayi, kasus cardiac arrest dan untuk memantau sirkulasi darah ke otak
4. arteri poplitea
terletak pada belakang lutut
5. arteri dorsalis pedis atau arteri
tibialis posterior pada kaki

Alat yg dGunakan untk mmeriksa nadi :
Stethoscope (auskultasi)
Jeri-jari tangan (palpasi)

Prosedur perhitungan :
hitung nadi selama 1 menit
bila perhitungan selama 15 detik maka dikalikan 4 (empat)
bila pertingan selama 30 menit maka dikalikan 2 (dua)
perhitungan perkalian hanya dilakukan pada frekuensi nadi yang teratur

III. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
LANDASAN TEORI :
Pemeriksaan tekanan darah diperoleh dari pengkuran pada sirkulasi arteri. Aliran darah akibat pemompaan jantung menimbulkan gelombang yaitu gelombang tinggi yang disebut tekanan systole dan gelombang pada titik terendah yang disebut tekanan diastole.
Satuan Tekanan darah dinyatakan dalam millimeter air raksa (mm hg).

PENGERTIAN :
tekanan darah adala kecepatan aliran darah persatuan dinding pada pembuluh darah yang diberikan oleh darah yang mengalir

Faktor yg mempengaruhi TD :
Tolakan perifer
Gerakanmemompa oleh ajntung
Volume darah
Kekentalan darah
Latihan fisik
Posisi tubuh
Makanan, minuman n obat – obatan
Lingkungan
emosi

Lokasi pemeriksaan :
Lengan,sebaiknya lengan kiri karena dekat dengan jantung dan hindari penempatan manset pd lengan yg terpasang infus, terpasang shun arterivena, lenan yg mengalami fistula, trauma dan tertutup gip/balutan
Pergelangan kaki bagian atas

Alat yang digunakan :
1. Stethoscope,Bagian-bagiannya terdiri dari
gagang
selang penghubung
bel n diafragma
2. Sphygmanometer ( digital n air raksa )bagiannya tediri dari
manometer air raksa n klep pembuka pnutup
manset pengisi udara
selang dari karet
pompa udara dari karet n secrup pmbuka pnutup

IV. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
LANDASAN TEORI :
Seseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) melalui sistim pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal. Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktu tarik napas/ inspirasi/ inhalasi atau pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi. Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil.

PENGERTIAN :
1 Pernapasan adl suatu pross kluar dan masukx udara dalam paru2 yang disertai dg suatu keadaan pertukaran gas O2 dengan CO2
2. Pernapasan luar adl proses penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan
3. Pernapasan dlm adl proses prtukaran gas antara sel jaringn dg cairan sekitarx

Teknik pemeriksaan pernapasan :
Lihat
Dengar
Rsakan
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasanx sedang dihitung

ANATOMI :
Hidung
Faring
Laring
Trakea
Bronkus
Bronkeulus
Alveoli
Paru - paru

FISIOLOGI :
Udara masuk kedlm rongga hidung, udara tersaring, dihangatkan n dilembapkn.pertikel2 debu yg kasar dpt disaring oleh bulu2 hidung yg trdapt dlm lubang hidung sdangkn pertikel halus akan trjerat dlm lapisan mukus sehingga udara yg xmpe paring bbs debu n brsuhu mndekti shu tubh serta dg klebabn 100 %. udara yg tlah mencapai trakea dan bila msh mengandung partikel debu akan dTangkap oleh sekret2 dalnjutnya akan dTeruskan kedalam paru2 dan melalui pembluh alveoli O2 dan CO2 tertukar dan terjadilah proses pernapasan.

Metode perhitungan :
Satu pernapasan adl satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali gerakan nak turun)
Pernapasan dihitung selama 30 detik lalu dikalikan 2 untuk mendapatkan frekuensi pernapasantiap menit, pada keadaan normal mungkin pernapasan hanya dihitung selama 15 detik lalu hasilx dikalikan 4

Frekuensi napas normal :
Usia baru lahir sekitar 35 – 50 x/menit
Anak2 15 – 30x/menit
usia 2-12 tahun 18 – 26 x/menit
dewasa 16 – 20 x/menit.
Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
Apnea : Bila tidak bernapas .

V. PEMERKSAAN BIOMETRIAKA
1. Pemeriksaan BB
2. Permeiksaan TB

BBI (Brat bdan ideal) :
BBI Dwasa = (TB - 100) – (TB - 100) x 10%
= (B – 100) x 90%
Anak (1 – 10 thn) = (umur thn X 2) + 8
bayi (0 – 12 thn) = (umur bln) : 2 + 4

BMI (Body ms index) = BB
TBXTB(cm)
Ket :
K = < 18,5 kg N = 18,5 – 24 kg OR =24 – 27 kg OS = 27 – 30 kg OB = > 30 kg

3. Pemeriksaan elasitas kulit
Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan keadaan keseimbangan cairan tubuh . secara sederhana dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit . dapat diketahui derajat kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ).

V. PEMERKSAAN NEOROLOGI
1. Fungsi selebral
2. Fungsi nervus cranial
3. Fungsi motorik
4. Fungsi sensorik
5. Refleks

1. Fungsi selebral :
Keadaan umum, tingkt ksadran yg umumx dKembngakan dg Glasgow coma scala (GCS) :

Reflek membuka mata (E)
4 : membuka scara spontan
3 : dg rangsangan suara
2 : dg rangngan nyeri
1 : tdk ada respon
Reflek verbal (V)
5 : orientasi bq
4 : kta,klimat bq tp isix prckpn mmbingungkn
3 : kta2 bq tp klimat tdk baik
2 : kta2 tdk dpt dMngerti
1 : tdk kluar suara
Reflek motorik (M)
6 : mlakukn printh dg bq
5 : mngenali nyri lokal tp tdk mlkukn prnth dg
baik
4 : dpt mnghindari rangsangn dg tngan flksi
3 : hax dpt mlakukn fleksi
2 : hax dpt mlakukn ekstensi
1 : tdk ada grakn

Drajat kesadaran :
Sadar : dpt brerorientasi n brkomunikasi
Somnolen : dpt dGugah dg brbagai stimulasi,breaksi scara M/V kmudian trtidur lg, glisah/tnang
Stupor : grakn spontn, mnjwb scra rflek pd rangsangn nyeri, pndengarn dgn suara kras n penglihtan kuat, V trbatas pd satu or dua kta sja, non verbal dng menggunkn kpala
Semi koma : tdk trdapat respon V, reaksi rangsangn kasar dan ada yg menghindar
ex ; menghindari tusukan
Koma : tdk breaksi pd stimulus

Kualitas kesadaran :
Compos mentis (CM) : breaksi scara adekuat
Abstensia drowsy (ksadaran tumpul) : tdk tidur n tdk bgitu waspada, perhatian rhadap skeliling brkurang, cndrung mngantuk
Confused (bingung) : disorientasi tempa, waktu, orang
Delerium : mentl n M kacau, halusinasi
Apatis : tdk tdur, acuh tk ach,tdk bicara, pandangn hampa

2. Fungsi nervus cranial :
cara pemerksaan
N.I : olfaktorius (daya penciuman)
N.II : optikus (tajam penglihatan)
N.III : okulomorius (grakn klopak mta kAtas, kontriksi pupil, grakn otot mata)
N.IV=N.III : trochlearis (grkan mata kBwah n dlm)
N.V : trigeminal (mnguxh,sensasi wajh,gigi,lidah,reflek kornea n rflk.kdip).
N.VI=N.III : abducend (deviasi mata kelateral)
N.VII : fasialis (gerakan oot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior lidah)
N.VIII : vestibulocochlearis (pendengaran n keseimbangan)
N.VIX : glosofaringeus (sensasi rasa 1/3 posterior lidah)
N.X : vagus (reflek muntah n mnelan)
N.XI : accesorius (grakan otot trapezius dan otot sternocleoudus masteodeus)
N.XII : hipoglosus (grakan lidah)

Cara pengujian fungsi nervus cranial :
N.I
px mmjamkn mata,disuruh membdakn bau yg dRasakan (kopi,tmbakau,alkohol,dll)
N.II
dg snelen card,foduscope,priksa lapang pandang
N.III
tes ptran bola mata, menggrakkn konjungtva,palvebra,rflk pupil,inspeksi bola mata

N.IV
grakkan mata kBawah n kdalam
N.V
grakkn rahang kSmua sisi,px mmjamkan mata,senth dg kpas pd dahi n pi2.reaksi nyeri dlakukn dg bnda tumpul n reaksi suhu dg air pnas or dingin.
N.VI
= N.III
N.VII
senyum,bersiul,menggrakkn dahi,mengangkt alis mata,mntup klopak mta dg thanan,mnjulurkn lidah untk membdakan gula n gram

N.VIII
tes webber n rinne
N.IX
membdakan rasa manis n asam
N.X
menyenth faring posterior, px mnelan ludah or air n sduruh mengucapkn “ah....!”
N.XI
palpasi n catat kkuatn otot trapesius,surh px mngangkt bahu n lakukn thanan sambl px mlawan thanan tsb.palpasi n catat kkuatn otot sternokleodomasteudeus dg cara surh px mmutar kpala n lakukn tahanan n surh px mlawan thanan
N.XII
px dsuruh menjulurkn lidah n dgrakkan dari sisi ke sisi.surh px mnekan pi2 bagian dlm lalu tekan dari luar n printah px mlawan tkanan tadi

3. Fungsi motorik :
Otot
ukuran otot : atropi/hipertropi
tonus : kekejangan, kekakuan, kelemahan
kekuatan : fleksi, ekstensi,abduksi, adduksi.
Gait (keseimbangan) : dgn rombergs tes

Drajat kekuatan motorik :
5 : kekuatan pnuh untuk mlakukn aktifitas
4 : ada grakan tp dtk pnuh
3 : ada kkuatan brgrak untuk mlawan grapitas bumi
2 : ada kmampuan brgrak tp tdm mampu mlawan grafitasi bumi
1 : hanya ada kontraksi
0 : tdk ada kontraksi sma skli

4. Fungsi sensorik :
# Tes :
nyeri
suhu
raba halus
gerak
getar
tekan
refered pain (cubit)

5. Fungsi refleks :
reflek superfisial
reflek gluteal (pantat)/panggul
carax : goreskn/tusukan daerah gluteal
respon : gerakn reflek torik otot gluteal ipsi
lateral
Reflek tendon/periosteum
reflek patela
cara : ketuk pd tendon patella
respon : plantar fleksi cz kontraksi m.Quadrisep
femoris
Reflek patologis
- babinsky
cara : penggoresan tlapak kki bagian lateral
dr posterior ke anterior
respon : ekstensi ibu jari kaki n pengemba
ngan jari-jari kki lainx
- gordon
cara : penekanan betis secara keras
respon : spt babinsky
Rossolimo
cara :mengetukkan pd tlapk kaki
respon : fleksi jari2 kki pd sendi interfalangeal
Hoffman
cara : menggoreskn pd kuku jari tangan px
respon : jari2 fleksi

Reflek primitif
- grasps refleks
cara : mnekan jari pmeriksa pd tlapak
tangan px
respon : tangan px mengepal
- palmo-mental refleks
cara : goreskn ujung pena pd tlapak tngan
respon : kontraksi otot mntalis

                    YULINDA ANGGRAINI HIDAYAH
                            X KEPERAWATAN 2
                                         30